WHO : Setiap Enam Detik, Satu Orang di Dunia Meninggal Akibat Stroke!

25 September 2025 07:05 WIB
Riko
Photo: kanan - dr. MANFALUTHY HAKIM, Sp.S (K) - Dokter Spesialis Saraf, kiri - dr. IKA YULIETA SIHOMBING, Sp.N - Dokter Spesialis Saraf
Jakarta, Sonora.co.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat setiap enam detik satu orang di dunia meninggal akibat stroke, menjadikannya penyebab kematian nomor dua secara global sekaligus penyebab utama kecacatan jangka panjang. Di Indonesia, kasus stroke menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan, terutama di kawasan perkotaan dengan gaya hidup penuh tekanan, pola makan tidak sehat, serta minim aktivitas fisik. Menjawab tantangan tersebut, Medistra Hospital resmi meluncurkan program Stroke Ready Hospital, sebuah layanan terpadu yang dirancang untuk memastikan pasien dengan gejala stroke mendapat penanganan medis secara cepat, tepat, dan komprehensif sejak tiba di rumah sakit.

Stroke sendiri dikenal sebagai kondisi gawat darurat medis yang sangat bergantung pada kecepatan penanganan. Dalam dunia medis terdapat istilah golden period, yakni tiga hingga empat setengah jam pertama sejak gejala muncul, di mana peluang pemulihan mendekati kondisi semula dapat tercapai jika pasien segera mendapat terapi medis yang sesuai. Namun, jika periode emas ini terlewatkan, kerusakan otak bisa bersifat permanen dan berisiko menyebabkan kecacatan jangka panjang. Situasi inilah yang melatarbelakangi pentingnya rumah sakit memiliki sistem layanan terpadu untuk meminimalkan keterlambatan penanganan.

Melalui program  Stroke Ready Hospital, Medistra menghadirkan jalur cepat atau  fast track  yang memungkinkan pasien dengan gejala stroke langsung ditangani tanpa harus melalui prosedur administrasi yang panjang. Penanganan dilakukan oleh tim multidisiplin yang terdiri dari dokter spesialis saraf, radiologi, rehabilitasi medis, hingga perawat terlatih yang selalu siaga 24 jam. Dukungan teknologi medis juga dipastikan tersedia, termasuk fasilitas CT Scan yang beroperasi sepanjang waktu untuk mempercepat diagnosis, serta pemberian terapi trombolisis yang hanya efektif dilakukan dalam periode emas tersebut.

Direktur Medistra Hospital, Dr. Adhitya Wardhana, MARS, menegaskan bahwa program ini merupakan komitmen nyata rumah sakit dalam menyelamatkan nyawa sekaligus menurunkan angka kecacatan akibat stroke. Menurutnya, kesiapan sumber daya manusia dan fasilitas medis yang lengkap menjadi kunci keberhasilan program ini dalam memberikan layanan yang lebih cepat dibandingkan penanganan biasa.

“Program  Stroke Ready Hospital  ini tidak hanya melibatkan tim medis yang terlatih dan siap siaga 24 jam, tetapi juga fasilitas yang lengkap untuk mendukung penanganan cepat dan tepat. Medistra Hospital adalah rumah sakit yang siap memberikan perawatan terbaik, dengan tim medis yang berkompeten dan berpengalaman dalam menangani kasus-kasus stroke,” ujarnya.

Selain fokus pada penanganan darurat, Medistra Hospital juga memperhatikan tahap pemulihan pasien dengan menghadirkan layanan rehabilitasi pasca-stroke yang menyeluruh. Layanan ini ditujukan bagi pasien yang datang terlambat atau masih mengalami gejala sisa, sehingga tetap memiliki kesempatan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Rehabilitasi mencakup berbagai aspek, mulai dari fisioterapi, terapi wicara, hingga pendampingan psikologis, yang semuanya bertujuan agar pasien mampu kembali beraktivitas secara mandiri meski tidak sepenuhnya pulih.

Ahli saraf Medistra Hospital, Dr. Manfaluthy Hakim, SpS(K), menambahkan bahwa tidak semua pasien bisa kembali normal sepenuhnya, terutama bagi mereka yang tidak segera mendapat penanganan medis di periode emas. Namun, menurutnya, peluang untuk tetap produktif tetap terbuka selama pasien menjalani terapi dengan disiplin.

“Tidak semua pasien bisa kembali normal sepenuhnya, apalagi jika penanganan terlambat. Namun dengan terapi yang tepat, banyak pasien yang tetap dapat kembali beraktivitas secara produktif dan tidak sepenuhnya kehilangan kualitas hidupnya,” ujarnya.

Upaya menghadirkan layanan terpadu ini juga dibarengi dengan edukasi publik mengenai pentingnya mengenali tanda-tanda stroke secara cepat dan tepat. Medistra Hospital mengingatkan masyarakat untuk memahami metode FAST (Face drooping, Arm weakness, Speech difficulty, Time to call emergency) sebagai pedoman sederhana yang dapat menyelamatkan nyawa. Begitu tanda-tanda tersebut muncul, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit agar tidak kehilangan kesempatan dalam golden period. Dengan penanganan medis yang lebih cepat serta perubahan gaya hidup yang lebih sehat mulai dari mengelola stres, menjaga pola makan seimbang, rutin berolahraga, hingga menghentikan kebiasaan merokok, risiko stroke dapat ditekan sekaligus memberi peluang lebih besar bagi pasien untuk pulih tanpa gejala sisa.


Sonora Network

Our Services

Sonora Education And Talent Management

Sonora Education And Talent Management

Empowering Talent Development & Soft Skills Training.
Research Solution

Research Solution

Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives
Management Services

Management Services

Empowering Talent Development & Soft Skills Training.
Event Management

Event Management

Step into Syandana, we deliver exceptional tailored event solutions

We'll reach out to you to talk about what we can do to keep leading, together.

Let’s Collaborate!

Our Satisfied Partners

Kementrian Pajak
Kementrian PUPR
Kementerian Dinas Perhubungan
Kementrian Kominfo
Kementrian Agama
Kementrian Hukum dan HAM
Telkomsek
ASDP
Nuvo Family
Pertamina
Bear Brand
Sarirasa Group
Gopek House
Counterpain
PLN
Kementrian Pelni
Ayaxx
Wincos