Balada Ondel-Ondel

30 Mei 2025 07:24 WIB
Liliek Setyowibowo
Photo: Kristianto Purnomo (KP)


Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, meminta agar ondel-ondel tidak lagi digunakan untuk mengamen di jalanan. Ia menegaskan ondel-ondel adalah warisan budaya Betawi yang harus dilestarikan dengan baik, bukan dijadikan alat mencari nafkah di jalan. Pramono menyatakan, pemerintah daerah akan mendorong regulasi untuk memastikan ondel-ondel tampil dalam acara resmi dan budaya, bukan sebagai sarana mengamen. 


"Ya sekarang ini saya akan meminta undang-undang bukan untuk di jalanan. Tapi merupakan bagian dari budaya utama Betawi,” ucap Pramono saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).


Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan ruang bagi seniman ondel-ondel agar mereka bisa tampil secara pantas tanpa harus turun ke jalan.


Maulana Fahmi (50), warga Gang Murni Jakarta barat yang kini menetap di Pinang Tangerang menyatakan sangat setuju dengan keinginanan Gubernurnya.


"Belakangan ini, ondel-ondel  cuma buat tameng ngamen doang Bang. Jaman saya kecil, ondel-ondel tuh buat pegelaran seni budaya Betawi," ujar ayah satu anak ini.


Ia melihat kelengkapan ondel-ondel sebagai sebuah kesenian juga sudah tidak diperhatikan oleh para pengamen yang keliling.


"Waktu awal-awal munculnya pengamen ondel-ondel, masih diiringi musik live. Sekarang mah cuma ondel-ondel dan speaker kecil." imbuh Fahmi.


Seharusnya, menurut Fahmi, alat musik pengiring ondel-ondel adalah gendang, kempul, gong, kenong dan terompet atau tehyan dan sukong (alat musik string yang menghasilkan suara melodi).

Senada dengan Maulana Fahmi, Wicaksono (27) juga setuju dengan Gubernur Jakarta yang meminta agar ondel-ondel tidak lagi digunakan untuk mengamen di jalanan.


"Nilai kesakralan ondel-ondel sebagai sebuah budaya/kesenian sudah tergerus dengan dijadikan alat untuk mengamen. Mereka hanya mengeksploitasi ondel-ondel." ujar Wicaksono.


Ia pun melihat, tidak ada niat atau keseriusan para pengamen ondel-ondel untuk melestarikan kesenian khas Betawi ini.


Wicaksono menambahkan, "Setidaknya, sejauh ini saya melihat mereka hanya sebatas ngamen dan belum terlihat keinginan untuk melestarikan ondel-ondel sebagai sebuah kesenian."


Dalam unggahan akun TikTok @kementerian.keduitan yang dilihat pada Senin, 23 Oktober 2023, seorang anak pengamen ondel-ondel mengaku sehari bisa mendapatkan uang sebesar Rp 200.000 hingga Rp 500.000. Namun pendapatan mereka tersebut masih akan dikurangi Rp 50.000 untuk biaya sewa kostum. 


Seperti diketahui, Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi mengatur tentang pelestarian budaya Betawi, termasuk ondel-ondel. Perda ini berupaya menjaga ondel-ondel sebagai ikon budaya Betawi, bukan sebagai alat mengamen. Ondel-ondel adalah salah satu simbol budaya Betawi yang penting dan harus dilestarikan. 


Ondel-ondel telah ditetapkan sebagai ikon kebudayaan masyarakat Betawi dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 11 Tahun 2017. Aturan tersebut ditetapkan oleh pejabat pelaksana Gubernur DKI Jakarta Sumarsono pada 1 Februari 2017 yang memberikan kriteria penggunaan ondel-ondel sebagai ikon kebudayaan masyarakat Betawi Jakarta.


Wicaksono menambahnya, "Seharusnya dengan Perda ini, Pemprov Jakarta dapat mengambil inisiatif untuk mengambil langkah untuk mengembalikan ondel-ondel sebagai kesenian dan budaya Betawi yang sesungguhnya."


Namun demikian, Wicaksono menyampaikan Pemprov Jakarta jangan hanya melarang pengamen membawa ondel-ondel turun ke jalan saja. Pemprov Jakarta pun harus mewadahi mereka agar bisa turut melestarikan ondel-ondel sebagai budaya Betawi.


"Kalau bisa, Pemprov sering-sering buat pentas pertunjukan budaya atau kesenian Betawi Mas, jadi semua bisa ditampilkan." imbuh Wicaksono.


Ia pun mengusulkan agar kesenian atau budaya betawi ditampilkan di Balaikota saat menyambut kedatangan tamu, khususnya tamu penting.



-LS-
Sonora Network

Our Services

Sonora Education And Talent Management

Sonora Education And Talent Management

Empowering Talent Development & Soft Skills Training.
Research Solution

Research Solution

Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives
Management Services

Management Services

Empowering Talent Development & Soft Skills Training.
Event Management

Event Management

Step into Syandana, we deliver exceptional tailored event solutions

We'll reach out to you to talk about what we can do to keep leading, together.

Let’s Collaborate!

Our Satisfied Partners

Kementrian Pajak
Kementrian PUPR
Kementerian Dinas Perhubungan
Kementrian Kominfo
Kementrian Agama
Kementrian Hukum dan HAM
Telkomsek
ASDP
Nuvo Family
Pertamina
Bear Brand
Sarirasa Group
Gopek House
Counterpain
PLN
Kementrian Pelni
Ayaxx
Wincos