Kemendagri Bersama Kemenkeu Kejar Realisasi Belanja Daerah Tahun 2025
20 Oktober 2025 16:29 WIB
Lia Muspiroh
.jpeg)
Photo: Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri usai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 Sekaligus Arahan Menkeu kepada Kepala Daerah, Senin (20/10/2025). Sumber: Lia Muspiroh
Sonora.co.id, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berupaya melakukan pembinaan, pengawasan, dan pemantauan terhadap realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di seluruh daerah. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan pihaknya melakukan monitoring terus-menerus setiap bulan, baik pendapatan maupun belanja.
"Pada tahun 2024, realisasi pendapatan daerah secara nasional mencapai 97,29 persen, sementara realisasi belanja berada di angka 91,72 persen. Sedangkan realisasi pendapatan hingga 30 September 2025 tercatat sebanyak 70,27 persen, dan realisasi belanjanya menyentuh angka 56,07 persen" Ungkap Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (20/10/2025).
Tito menjelaskan masih ada ketimpangan antara provinsi, kabupaten, dan kota dalam mengelola APBD hingga 17 Oktober 2025.
"Misalnya dalam aspek pendapatan, beberapa kabupaten dan kota tercatat berprestasi. Kabupaten Sumbawa Barat, misalnya, angka pendapatannya mencapai 109,56 persen, dan Kabupaten Tanah Laut 96,61 persen. Kendati demikian, masih ada sejumlah daerah yang realisasi pendapatannya di bawah 50 persen. Begitu pula dalam hal realisasi belanja, capaian masing-masing daerah masih beragam" Jelasnya
Tito meminta para kepala daerah menjaga agar pertumbuhan ekonomi di wilayah masing-masing berada di atas rata-rata nasional. Kemendagri juga akan memonitor serapan anggaran atau realisasi belanja daerah hingga akhir tahun 2025, yang per September 2025 masih belum maksimal.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa juga mendorong Pemda agar bijak dalam mengelola anggaran. Ia meminta pemerintah daerah segera membelanjakan anggaran sesuai peruntukannya dan anggaran yang disimpan hanya untuk memenuhi kebutuhan rutin.
“Jangan biarkan uang tidur. Uang itu harus kerja, bantu ekonomi daerah,” ujarnya.
Ia meminta Pemda mengakselerasi belanja produktif dan tidak menunggu realisasi di akhir tahun. Pemda juga diimbau menjaga tata kelola dan integritas kepercayaan publik maupun investor.
“Sekali hilang [kepercayaannya], membangunnya butuh waktu lama,” pungkasnya
"Pada tahun 2024, realisasi pendapatan daerah secara nasional mencapai 97,29 persen, sementara realisasi belanja berada di angka 91,72 persen. Sedangkan realisasi pendapatan hingga 30 September 2025 tercatat sebanyak 70,27 persen, dan realisasi belanjanya menyentuh angka 56,07 persen" Ungkap Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (20/10/2025).
Tito menjelaskan masih ada ketimpangan antara provinsi, kabupaten, dan kota dalam mengelola APBD hingga 17 Oktober 2025.
"Misalnya dalam aspek pendapatan, beberapa kabupaten dan kota tercatat berprestasi. Kabupaten Sumbawa Barat, misalnya, angka pendapatannya mencapai 109,56 persen, dan Kabupaten Tanah Laut 96,61 persen. Kendati demikian, masih ada sejumlah daerah yang realisasi pendapatannya di bawah 50 persen. Begitu pula dalam hal realisasi belanja, capaian masing-masing daerah masih beragam" Jelasnya
Tito meminta para kepala daerah menjaga agar pertumbuhan ekonomi di wilayah masing-masing berada di atas rata-rata nasional. Kemendagri juga akan memonitor serapan anggaran atau realisasi belanja daerah hingga akhir tahun 2025, yang per September 2025 masih belum maksimal.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa juga mendorong Pemda agar bijak dalam mengelola anggaran. Ia meminta pemerintah daerah segera membelanjakan anggaran sesuai peruntukannya dan anggaran yang disimpan hanya untuk memenuhi kebutuhan rutin.
“Jangan biarkan uang tidur. Uang itu harus kerja, bantu ekonomi daerah,” ujarnya.
Ia meminta Pemda mengakselerasi belanja produktif dan tidak menunggu realisasi di akhir tahun. Pemda juga diimbau menjaga tata kelola dan integritas kepercayaan publik maupun investor.
“Sekali hilang [kepercayaannya], membangunnya butuh waktu lama,” pungkasnya
News
View MoreOur Services

Sonora Education And Talent Management
Empowering Talent Development & Soft Skills Training.

Research Solution
Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives