Lawan Penipuan Online dengan Buku Antisipasi Modus Penipuan
17 Oktober 2025 20:13 WIB
Theresia Olivia Itran
.jpeg)
Photo: Dok.Peluncuran Buku Antisipasi Modus Penipuan
Jakarta, Sonora.co.id - Modus penipuan online saat ini terus berkembang dan semakin kreatif. Laporan ‘State of Scams in Southeast Asia 2025’ dari Global Anti-Scam Alliance mencatat bahwa 66% masyarakat Indonesia pernah menjadi target percobaan penipuan dalam 12 bulan terakhir, seperti phishing, lowongan pekerjaan palsu, hingga penipuan mengatasnamakan institusi tertentu.
Para penipu melancarkan aksi penipuannya melalui aplikasi pesan singkat (67%), telepon (64%), dan SMS (59%). Kepala Pusat Pengembangan Literasi Digital BPSDM Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Rizki Ameliah memaparkan, data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kerugian akibat penipuan, mencapai Rp6,1 triliun.
"Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total kerugian masyarakat akibat penipuan yang dilaporkan melalui Indonesia Anti Scam Center (IASC) mencapai Rp6,1 triliun selama periode November 2024 hingga September 2025. Saat ini tantangannya bukan hanya sekadar teknologi, tapi juga membangun ekosistem yang melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, platform digital, publik figur, dan komunitas untuk menyatukan visi dan persepsi dalam memberikan edukasi serta literasi digital kepada masyarakat," ungkapnya.
Maraknya fenomena penipuan ini menunjukkan bahwa perlunya edukasi preventif, agar masyarakat lebih peka dan sadar terkait modus-modus penipuan. Untuk itu, Buku Antisipasi Modus Penipuan (AMAN) hadir untuk dapat digunakan sebagai panduan praktis untuk mengenali dan menghindari beragam modus penipuan online.
"Pemerintah sangat mengapresiasi terbitnya Buku AMAN Shopee ini. Buku ini sejalan dengan pilar literasi digital yang tengah kami dorong, sehingga menjadi langkah positif dalam memperkuat edukasi masyarakat di ranah digital,” ujar Rizki.
Sementara itu, Head of Corporate Affairs Shopee Indonesia, Satrya Pinandita menjelaskan komitmen pihaknya dalam peningkatan kesadaran masyarakat terkait penipuan online.
“Keamanan pengguna selalu menjadi prioritas utama Shopee. Kami ingin memastikan setiap pengguna dapat berbelanja, berjualan, dan berinteraksi di platform kami dengan rasa aman dan nyaman. Kami secara khusus merancang Buku AMAN Shopee dengan desain dan bahasa yang mudah dipahami oleh berbagai kalangan dan dalam format shareable yang bisa dengan mudah dibagikan melalui berbagai platform," katanya.
Adapun buku AMAN tersedia di portal Shopee Xtra Aman, serta dirancang mudah dipahami dengan bahasa sederhana dan format yang mudah diakses, serta menjadi bagian dari kampanye anti penipuan online #TakKenalMakaTakAman.
Buku ini membahas tiga hal utama, yakni cara mengenali berbagai modus penipuan dan melindungi data pribadi seperti kode OTP dan password, kemudian mewaspadasi beragam modus penipuan beserta ilustrasinya, serta penjelasakn program dan fiur yang dapat digunakan untuk menghindari berbagai jenis penipuan.
Lebih lanjut, Ketua Umum Siberkreasi Donny Budi Utoyo menambahkan, literasi digital harus mencakup kesadaran kritis dalam menyaring informasi agar masyarakat tidak mudah tertipu.
“Literasi digital bukan hanya sekadar mampu menggunakan teknologi, tetapi juga harus mencakup kesadaran kritis dalam memahami, menyaring, hingga menyebarkan informasi secara bertanggung jawab. Buku ini adalah edukasi yang dapat membekali masyarakat tentang langkah praktis menghindari penipuan online," tandasnya.
News
View MoreOur Services

Sonora Education And Talent Management
Empowering Talent Development & Soft Skills Training.

Research Solution
Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives