LPS Monas Half Marathon 2025 Siap Jadikan Jakarta Kota Sport Tourism
14 Juni 2025 19:42 WIB
Theresia Olivia Itran
.jpg)
Photo: dok.Harian Kompas
Sonora.co.id, Jakarta - LPS Monas Half Marathon 2025
siap dilaksanakan pada 15 Juni 2025, dengan tema “Time To Rise” sebagai simbol
kebangkitan Jakarta dan masyarakat. Mengusung rute baru yang lebih nyaman,
luas, dan kompetitif, ajang ini dirancang untuk mendorong pemecahan rekor serta
kelancaran mobilitas pelari dan warga, hingga pelibatan UMKM lokal.
Melalui tema ini, LPS Monas Half Marathon ingin mengangkat semangat kebangkitan, baik dalam konteks pribadi maupun sosial. “Time To Rise” menjadi ajakan bagi peserta untuk meraih capaian baru, bangkit dari batasan, serta membangun harmoni di tengah masyarakat melalui semangat berlari yang inklusif dan menyenangkan.
Tema tersebut juga sejalan dengan visi Jakarta sebagai kota global yang terbuka, aktif, dan berdaya saing. Dalam konteks ini, LPS Monas Half Marathon berperan sebagai katalis yang memperkuat identitas Jakarta sebagai tuan rumah ajang lari berkelas internasional, sekaligus simbol kota yang terus bergerak maju melalui sport tourism.
“Dengan LPS Monas Half Marathon yang sudah berstandar internasional, kita ingin dunia melihat Jakarta bukan hanya sebagai kota besar, tapi juga kota yang aktif, aman, tempat masyarakatnya hidup sehat, dan pemerintahnya serius menyediakan ruang yang inklusif,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Andri Yansyah dalam sambutannya.
Syafrin Liputo selaku Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta menambahkan, legacy yang diharapkan bukan hanya soal event yang sukses setiap tahun, tapi juga terbentuknya budaya lari yang kuat dan ruang kota yang ramah olahraga.
“Tentunya, semua ini tidak lepas dari koordinasi antara Pemprov DKI Jakarta dan seluruh dinas terkait. Semua sudah bekerjasama mempersiapkan yang terbaik, sehingga besok Jakarta siap tampil gemilang lewat penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon 2025” ungkap Syafrin.
Rute Baru yang Lebih Nyaman dan Potensial Pecahkan Rekor
Salah satu pembaruan paling signifikan di tahun ini adalah hadirnya rute baru yang dirancang untuk memberikan pengalaman berlari yang lebih optimal. Rute ini merupakan hasil dari penyempurnaan berdasarkan evaluasi penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.
Rute baru LPS Monas Half Marathon 2025 kini menggunakan 90% jalur utama dan luas, dengan jumlah tikungan yang lebih sedikit dan jalur lurus yang lebih banyak. Pendekatan ini tidak hanya membuat pengelolaan lalu lintas lebih efisien dan aman bagi pelari dan masyarakat umum, tetapi juga membuka peluang lebih besar bagi para peserta untuk memecahkan rekor waktu pribadi maupun nasional.
“Kami ingin menghadirkan rute yang lebih nyaman dan kompetitif, karena itu kami evaluasi secara menyeluruh. Tahun ini, lintasan lebih panjang di jalan protokol, lebih lapang, dan manajemen persinggungan dengan aktivitas publik pun lebih terkelola,” ujar Pemimpin Redaksi Harian Kompas Haryo Damardono.
Kolaborasi Penuh Lintas Stakeholder untuk Jakarta yang Bergerak Bersama
Keberhasilan penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon 2025 tidak lepas dari kolaborasi erat berbagai pihak, mulai dari Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, komunitas pelari, masyarakat, relawan, hingga pedestrian dan pengguna ruang kota lainnya.
Sinergi ini terlihat dari sistem pengamanan rute, pengaturan crossing untuk pejalan kaki, koordinasi lalu lintas dengan transportasi publik, hingga keterlibatan komunitas dan pelaku UMKM. Semua pihak berperan aktif untuk menjadikan ajang ini sebagai ruang bersama yang inklusif dan menyenangkan.
“LPS Monas Half Marathon bukan hanya event lomba, tapi bagian dari ruang bersama. Karena itu, kami tetap berbagi jalan dengan masyarakat yang beraktivitas di CFD, supaya mereka bisa ikut merasakan euforianya,” lanjut Haryo.
Inovasi dan Perluasan Dampak Sosial
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan berbagai inovasi yang dihadirkan tahun ini. Mulai dari program pra-event “Run the Ground” yang digelar di 8 titik Jabodetabek dengan format kolaborasi lintas komunitas, hingga pelibatan UMKM untuk mendukung dampak ekonomi yang berkelanjutan.
Jumlah peserta LPS Monas Half Marathon 2025 pun meningkat signifikan, mencapai 6.000 peserta Half Marathon dan 1.500 peserta Run The City, mencerminkan makin luasnya jangkauan dan partisipasi publik.
Sementara itu, Sekjen PB PASI Tigor Tanjung menyoroti pentingnya program Break the Limit sebagai bentuk keseriusan dalam mencetak atlet nasional yang kompetitif. “Inovasi seperti Break the Limit adalah contoh bagaimana event lari tidak hanya menjadi selebrasi massa, tetapi juga ruang serius untuk mengukur dan mendorong performa atlet nasional,” ujarnya.
Dari sisi medis, Medical Director LPS MHM 2025 dr. Wawan Budisusilo memastikan kesiapan tim secara menyeluruh. Penempatan personel medis di titik strategis, ambulans siaga, serta SOP darurat disiapkan untuk memastikan pelari dapat berlomba dengan aman, nyaman, dan percaya diri. Dukungan terhadap LPS Monas Half Marathon juga datang dari komunitas internasional.
Salah satu pacer dari Kuala Lumpur, Malaysia, menyampaikan antusiasmenya atas atmosfer khas Jakarta.
“Saya tertarik jadi pacer di LPS Monas Half Marathon karena ini salah satu event lari yang paling dinamis di kawasan Asia Tenggara. Lokasinya ikonik, pesertanya semangat, atmosfer larinya di Jakarta juga beda. Ramai, penuh energi, dan terasa seperti perayaan!” ujarnya.
Melalui tema ini, LPS Monas Half Marathon ingin mengangkat semangat kebangkitan, baik dalam konteks pribadi maupun sosial. “Time To Rise” menjadi ajakan bagi peserta untuk meraih capaian baru, bangkit dari batasan, serta membangun harmoni di tengah masyarakat melalui semangat berlari yang inklusif dan menyenangkan.
Tema tersebut juga sejalan dengan visi Jakarta sebagai kota global yang terbuka, aktif, dan berdaya saing. Dalam konteks ini, LPS Monas Half Marathon berperan sebagai katalis yang memperkuat identitas Jakarta sebagai tuan rumah ajang lari berkelas internasional, sekaligus simbol kota yang terus bergerak maju melalui sport tourism.
“Dengan LPS Monas Half Marathon yang sudah berstandar internasional, kita ingin dunia melihat Jakarta bukan hanya sebagai kota besar, tapi juga kota yang aktif, aman, tempat masyarakatnya hidup sehat, dan pemerintahnya serius menyediakan ruang yang inklusif,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Andri Yansyah dalam sambutannya.
Syafrin Liputo selaku Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta menambahkan, legacy yang diharapkan bukan hanya soal event yang sukses setiap tahun, tapi juga terbentuknya budaya lari yang kuat dan ruang kota yang ramah olahraga.
“Tentunya, semua ini tidak lepas dari koordinasi antara Pemprov DKI Jakarta dan seluruh dinas terkait. Semua sudah bekerjasama mempersiapkan yang terbaik, sehingga besok Jakarta siap tampil gemilang lewat penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon 2025” ungkap Syafrin.
Rute Baru yang Lebih Nyaman dan Potensial Pecahkan Rekor
Salah satu pembaruan paling signifikan di tahun ini adalah hadirnya rute baru yang dirancang untuk memberikan pengalaman berlari yang lebih optimal. Rute ini merupakan hasil dari penyempurnaan berdasarkan evaluasi penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.
Rute baru LPS Monas Half Marathon 2025 kini menggunakan 90% jalur utama dan luas, dengan jumlah tikungan yang lebih sedikit dan jalur lurus yang lebih banyak. Pendekatan ini tidak hanya membuat pengelolaan lalu lintas lebih efisien dan aman bagi pelari dan masyarakat umum, tetapi juga membuka peluang lebih besar bagi para peserta untuk memecahkan rekor waktu pribadi maupun nasional.
“Kami ingin menghadirkan rute yang lebih nyaman dan kompetitif, karena itu kami evaluasi secara menyeluruh. Tahun ini, lintasan lebih panjang di jalan protokol, lebih lapang, dan manajemen persinggungan dengan aktivitas publik pun lebih terkelola,” ujar Pemimpin Redaksi Harian Kompas Haryo Damardono.
Kolaborasi Penuh Lintas Stakeholder untuk Jakarta yang Bergerak Bersama
Keberhasilan penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon 2025 tidak lepas dari kolaborasi erat berbagai pihak, mulai dari Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, komunitas pelari, masyarakat, relawan, hingga pedestrian dan pengguna ruang kota lainnya.
Sinergi ini terlihat dari sistem pengamanan rute, pengaturan crossing untuk pejalan kaki, koordinasi lalu lintas dengan transportasi publik, hingga keterlibatan komunitas dan pelaku UMKM. Semua pihak berperan aktif untuk menjadikan ajang ini sebagai ruang bersama yang inklusif dan menyenangkan.
“LPS Monas Half Marathon bukan hanya event lomba, tapi bagian dari ruang bersama. Karena itu, kami tetap berbagi jalan dengan masyarakat yang beraktivitas di CFD, supaya mereka bisa ikut merasakan euforianya,” lanjut Haryo.
Inovasi dan Perluasan Dampak Sosial
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan berbagai inovasi yang dihadirkan tahun ini. Mulai dari program pra-event “Run the Ground” yang digelar di 8 titik Jabodetabek dengan format kolaborasi lintas komunitas, hingga pelibatan UMKM untuk mendukung dampak ekonomi yang berkelanjutan.
Jumlah peserta LPS Monas Half Marathon 2025 pun meningkat signifikan, mencapai 6.000 peserta Half Marathon dan 1.500 peserta Run The City, mencerminkan makin luasnya jangkauan dan partisipasi publik.
Sementara itu, Sekjen PB PASI Tigor Tanjung menyoroti pentingnya program Break the Limit sebagai bentuk keseriusan dalam mencetak atlet nasional yang kompetitif. “Inovasi seperti Break the Limit adalah contoh bagaimana event lari tidak hanya menjadi selebrasi massa, tetapi juga ruang serius untuk mengukur dan mendorong performa atlet nasional,” ujarnya.
Dari sisi medis, Medical Director LPS MHM 2025 dr. Wawan Budisusilo memastikan kesiapan tim secara menyeluruh. Penempatan personel medis di titik strategis, ambulans siaga, serta SOP darurat disiapkan untuk memastikan pelari dapat berlomba dengan aman, nyaman, dan percaya diri. Dukungan terhadap LPS Monas Half Marathon juga datang dari komunitas internasional.
Salah satu pacer dari Kuala Lumpur, Malaysia, menyampaikan antusiasmenya atas atmosfer khas Jakarta.
“Saya tertarik jadi pacer di LPS Monas Half Marathon karena ini salah satu event lari yang paling dinamis di kawasan Asia Tenggara. Lokasinya ikonik, pesertanya semangat, atmosfer larinya di Jakarta juga beda. Ramai, penuh energi, dan terasa seperti perayaan!” ujarnya.
News
View MoreOur Services

Sonora Education And Talent Management
Empowering Talent Development & Soft Skills Training.

Research Solution
Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives