Rosan Roeslani: Investasi Jadi Ujung Tombak Kebangkitan Industri Nasional
14 Juni 2025 09:42 WIB
Yudi Samadi
.jpeg)
Photo: Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BP Danantara, Rosan Roeslani menjadi pembicara kunci dalam acara Meet The Leaders, Universitas Paramadina dipandu ekonom Wijayanto Samirin (foto: Humas Paramadina)
Sonora.co.id, Jakarta — Universitas Paramadina kembali menggelar Meet The Leaders dengan tema “Entrepreneurial Leadership in Action: Steering Indonesia’s Investment and Industrial Renaissance”, Jumat (13/6). Acara ini menghadirkan Rosan Roeslani, MBA, sebagai pembicara utama. Dalam orasinya, Rosan menekankan pentingnya investasi sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi nasional di masa mendatang.
Rosan menjelaskan, investasi merupakan komponen terbesar kedua dalam pembentukan pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah konsumsi rumah tangga. Saat ini kontribusi investasi mencapai 29 persen, sedangkan konsumsi rumah tangga sekitar 53 persen.
“Dari kondisi terakhir, investasi menjadi faktor yang paling potensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya. Dalam 10 tahun terakhir, total investasi dalam negeri dan luar negeri mencapai Rp9.100 triliun. Dalam lima tahun ke depan, ditargetkan angka tersebut naik menjadi Rp13.000 triliun untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029. Ia memaparkan peran Danantara sebagai pengelola aset BUMN yang mencapai sekitar Rp15.000 triliun. Dana investasi ini bukan lagi berasal dari penyertaan modal negara, melainkan dari dividen BUMN yang dikelola agar memberikan imbal hasil melalui proyek-proyek industri strategis. Tahun ini, dividen yang diterima diperkirakan mencapai Rp120-150 triliun, yang akan difokuskan pada industri pencipta lapangan kerja berkualitas (quality jobs).
Rosan juga menyoroti tantangan besar ketenagakerjaan Indonesia. Dari sekitar 140 juta angkatan kerja, 36 persen hanya berpendidikan sekolah dasar (SD), dan 24 persennya bahkan tidak lulus SD. Hanya sekitar 12-13 persen yang mengenyam pendidikan diploma atau universitas. Karena itu, salah satu cita-cita Danantara adalah menciptakan lapangan kerja berkualitas agar mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, seiring dengan pertumbuhan populasi Indonesia yang bertambah sekitar dua juta jiwa setiap tahun.
Lebih lanjut, Rosan menjelaskan bahwa investasi Danantara akan difokuskan 80 persen di dalam negeri dan 20 persen di luar negeri, dengan proyeksi pendapatan sekitar 135 juta dolar AS dalam lima tahun mendatang. Pola investasi ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan investor asing, mengingat Danantara dapat menjadi mitra strategis yang memperkuat nilai investasi hingga 4-5 kali lipat.
Acara ini dibuka dengan sambutan Rektor Universitas Paramadina, Prof. Dr. Didik J. Rachbini, dan dipandu oleh Dr. Wijayanto Samirin sebagai host. Forum ini menjadi ruang inspirasi bagi civitas akademika untuk memahami peran kepemimpinan visioner dalam mengakselerasi pembangunan ekonomi nasional melalui investasi. (YDS)
“Dari kondisi terakhir, investasi menjadi faktor yang paling potensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya. Dalam 10 tahun terakhir, total investasi dalam negeri dan luar negeri mencapai Rp9.100 triliun. Dalam lima tahun ke depan, ditargetkan angka tersebut naik menjadi Rp13.000 triliun untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029. Ia memaparkan peran Danantara sebagai pengelola aset BUMN yang mencapai sekitar Rp15.000 triliun. Dana investasi ini bukan lagi berasal dari penyertaan modal negara, melainkan dari dividen BUMN yang dikelola agar memberikan imbal hasil melalui proyek-proyek industri strategis. Tahun ini, dividen yang diterima diperkirakan mencapai Rp120-150 triliun, yang akan difokuskan pada industri pencipta lapangan kerja berkualitas (quality jobs).
Rosan juga menyoroti tantangan besar ketenagakerjaan Indonesia. Dari sekitar 140 juta angkatan kerja, 36 persen hanya berpendidikan sekolah dasar (SD), dan 24 persennya bahkan tidak lulus SD. Hanya sekitar 12-13 persen yang mengenyam pendidikan diploma atau universitas. Karena itu, salah satu cita-cita Danantara adalah menciptakan lapangan kerja berkualitas agar mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, seiring dengan pertumbuhan populasi Indonesia yang bertambah sekitar dua juta jiwa setiap tahun.
Lebih lanjut, Rosan menjelaskan bahwa investasi Danantara akan difokuskan 80 persen di dalam negeri dan 20 persen di luar negeri, dengan proyeksi pendapatan sekitar 135 juta dolar AS dalam lima tahun mendatang. Pola investasi ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan investor asing, mengingat Danantara dapat menjadi mitra strategis yang memperkuat nilai investasi hingga 4-5 kali lipat.
Acara ini dibuka dengan sambutan Rektor Universitas Paramadina, Prof. Dr. Didik J. Rachbini, dan dipandu oleh Dr. Wijayanto Samirin sebagai host. Forum ini menjadi ruang inspirasi bagi civitas akademika untuk memahami peran kepemimpinan visioner dalam mengakselerasi pembangunan ekonomi nasional melalui investasi. (YDS)
News
View MoreOur Services

Sonora Education And Talent Management
Empowering Talent Development & Soft Skills Training.

Research Solution
Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives