Redaksi Kompas Bicara: Presiden Instruksikan Penghematan; Laga Terakhir Hendra/ Ahsan; Sastra untuk Palestina dari Hikmat Gumelar
24 Januari 2025 16:19 WIB
Melysa Septiani
.jpeg)
Photo: Dokumentasi foto halaman depan Harian Kompas edisi Jumat (24/1). (Radio Sonora/ Melysa Septiani).
Jakarta, Sonora.co.id - Redaksi Kompas Bicara bersama Wartawan Senior Harian Kompas Tri Agung Kristanto mengulas isu menarik yang diangkat Harian Kompas edisi Jumat (24/1). Kali ini ada tiga berita yang menjadi sorotan:
Presiden Instruksikan Penghematan
Pada halaman depan Harian Kompas, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Pemerintah Pusat dan Daerah untuk melakukan penghematan.
Arahan tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2025, yang resmi diteken oleh Presiden pada Rabu (22/1).
Dana yang dihemat akan dipakai untuk mendukung pelaksanaan program prioritas pemerintah dan sebagai antisipasi tantangan ekonomi ke depan.
“Presiden dalam instruksinya secara garis besar memberikan arahan agar lembaga-lembaga negara dan daerah juga melakukan penghematan yang arahnya adalah untuk mendapatkan dana sekitar 306,7 T. Ini jumlah yang cukup besar,” kata Tri Agung.
Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi fokus pemerintah, kemudian optimalisasi potensi daerah, nantinya mendorong anggaran baru.
“Fokus utama kalau itu bisa dilakukan program pemerintah yang kita tahu, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan itu bisa berjalan dengan lancar, kemudian mengoptimalkan potensi-potensi daerah di desa, itu semua kemudian bisa melahirkan prakarsa baru yang bisa mendorong anggaran”.
Tri Agung juga menjelaskan, instruksi penghematan ini menuai polemik, terutama di kalangan kementerian dan lembaga, karena kemudian anggaran yang diberikan, jumlahnya semakin kecil.
“Ini saya kira, pada awal kabinet Prabowo-Gibran, kita tahu sejumlah menteri mengeluhkan kecilnya anggaran di kementeriannya, karena memang pemerintah harus prioritas, dan rakyat menunggu apa yang dihasilkan,” jelasnya.
Laga Terakhir Hendra/ Ahsan
Masih membahas isu di halaman depan, penampilan Hendra/Ahsan di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (23/1) menjadi penampilan terakhir kedua pebulutangkis tersebut, Hendra Setiawan dan Muhammad Ahsan.
Sebelumnya, Hendra dan Ahsan yang merupakan ganda putra pernah menjadi juara dunia pada tahun 2013, 2015 dan 2019, kemudian meraih medali emas Asian Games 2014, dan menjuarai piala Thomas pada tahun 2020.
Berakhirnya karir Hendra dan Ahsan menjadi tantangan bagi Indonesia untuk menemukan sosok pebulutangkis yang baru.
“PBSI, Pemerintah dan Masyarakat kemudian memikirkan siapa yang menjadi penerus-penerusnya. Kita sudah memiliki ganda putra yang baik. Namun, prestasinya masih naik turun. Rasanya kita harus memikirkan kembali Indonesia sebagai salah satu kampiun untuk bulu tangkis,” jelas Tri Agung.
Sastra untuk Palestina dari Hikmat Gumelar
Hikmat Gumelar adalah sastrawan asal Majalengka, Jawa Barat. Ia membuat banyak karya yang memiliki keberpihakan pada Palestina. Salah satu karya sastranya berjudul Dari Reruntuhan Mawar ke Cerita Ingatan diapresiasi masyarakat dunia melalui Palestine World Prize For Literature. Penghargaan tersebut telah diperoleh untuk kesekian kalinya.
“Dari Hikmat Gumelar kita belajar, bagaimana konsistensi mencintai profesinya, tapi juga sekaligus kepedulian kepada masyarakat,” tutur Tri Agung.
Redaksi Kompas Bicara dapat anda simak secara live setiap Senin dan Jumat di acara Sonora Pagi pukul 7.20 WIB. Anda dapat mendengarkan secara streaming di Sonora.co.id, dan analog melalui FM 92.00.
Presiden Instruksikan Penghematan
Pada halaman depan Harian Kompas, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Pemerintah Pusat dan Daerah untuk melakukan penghematan.
Arahan tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 Tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2025, yang resmi diteken oleh Presiden pada Rabu (22/1).
Dana yang dihemat akan dipakai untuk mendukung pelaksanaan program prioritas pemerintah dan sebagai antisipasi tantangan ekonomi ke depan.
“Presiden dalam instruksinya secara garis besar memberikan arahan agar lembaga-lembaga negara dan daerah juga melakukan penghematan yang arahnya adalah untuk mendapatkan dana sekitar 306,7 T. Ini jumlah yang cukup besar,” kata Tri Agung.
Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi fokus pemerintah, kemudian optimalisasi potensi daerah, nantinya mendorong anggaran baru.
“Fokus utama kalau itu bisa dilakukan program pemerintah yang kita tahu, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan itu bisa berjalan dengan lancar, kemudian mengoptimalkan potensi-potensi daerah di desa, itu semua kemudian bisa melahirkan prakarsa baru yang bisa mendorong anggaran”.
Tri Agung juga menjelaskan, instruksi penghematan ini menuai polemik, terutama di kalangan kementerian dan lembaga, karena kemudian anggaran yang diberikan, jumlahnya semakin kecil.
“Ini saya kira, pada awal kabinet Prabowo-Gibran, kita tahu sejumlah menteri mengeluhkan kecilnya anggaran di kementeriannya, karena memang pemerintah harus prioritas, dan rakyat menunggu apa yang dihasilkan,” jelasnya.
Laga Terakhir Hendra/ Ahsan
Masih membahas isu di halaman depan, penampilan Hendra/Ahsan di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (23/1) menjadi penampilan terakhir kedua pebulutangkis tersebut, Hendra Setiawan dan Muhammad Ahsan.
Sebelumnya, Hendra dan Ahsan yang merupakan ganda putra pernah menjadi juara dunia pada tahun 2013, 2015 dan 2019, kemudian meraih medali emas Asian Games 2014, dan menjuarai piala Thomas pada tahun 2020.
Berakhirnya karir Hendra dan Ahsan menjadi tantangan bagi Indonesia untuk menemukan sosok pebulutangkis yang baru.
“PBSI, Pemerintah dan Masyarakat kemudian memikirkan siapa yang menjadi penerus-penerusnya. Kita sudah memiliki ganda putra yang baik. Namun, prestasinya masih naik turun. Rasanya kita harus memikirkan kembali Indonesia sebagai salah satu kampiun untuk bulu tangkis,” jelas Tri Agung.
Sastra untuk Palestina dari Hikmat Gumelar
Hikmat Gumelar adalah sastrawan asal Majalengka, Jawa Barat. Ia membuat banyak karya yang memiliki keberpihakan pada Palestina. Salah satu karya sastranya berjudul Dari Reruntuhan Mawar ke Cerita Ingatan diapresiasi masyarakat dunia melalui Palestine World Prize For Literature. Penghargaan tersebut telah diperoleh untuk kesekian kalinya.
“Dari Hikmat Gumelar kita belajar, bagaimana konsistensi mencintai profesinya, tapi juga sekaligus kepedulian kepada masyarakat,” tutur Tri Agung.
Redaksi Kompas Bicara dapat anda simak secara live setiap Senin dan Jumat di acara Sonora Pagi pukul 7.20 WIB. Anda dapat mendengarkan secara streaming di Sonora.co.id, dan analog melalui FM 92.00.
News
View MoreOur Services

Sonora Education And Talent Management
Empowering Talent Development & Soft Skills Training.

Research Solution
Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives