10 Oktober 2024 Hari Kesehatan Mental Sedunia Mari Cegah dengan CERIA Setiap Hari
09 Oktober 2024 10:38 WIB
Liliek Setyo
.jpeg)
Photo: Liliek Setyo
Tanggal 10
Oktober 2024 diperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia. Hari Kesehatan
Mental Sedunia atau World Mental Health ini dimaksudkan untuk mengkampanyekan
pentingnya menjaga kesehatan jiwa atau mental setiap manusia. Dalam
kampanye ini, organisasi kesehatan dunia (WHO) mengajak setiap orang untuk
lebih terbuka lagi mengenai mental yang sehat. WHO mengingatkan bahwa kesehatan
mental juga bagian dari hak asasi manusia, yakni hak atas standar kesehatan
jiwa tertinggi yang dapat dicapai. Untuk
tahun ini, tema Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun 2024 ini
yaitu “Saatnya Memprioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja”.
Praktisi kesehatan, Ngabila Salama menyampaikan, sehat tidak hanya fisik, tapi juga mental. Gangguan mental bs mengenai semua usia dari bayi sampai lansia. ”Banyak gangguan fisik yg didahului dr gangguan mental seperti cemas, gelisah, stress, depresi menyebabkan asam lambung meningkat bahkan sampai hipertensi, DM, stroke, serangan jantung, dan beberapa lainnya” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
Ngabila menambahkan, ada tiga gangguan mental yang sering pada balita, hiperaktif dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), autisme, cemas dan gelisah, depresi sampai tempramental. “Sering diabaikan oleh orang tua” jelas Ngabila. Kepala Seksi Pelayanan Medik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari dr. Ngabila Salama juga mengingatkan bahwa dengan melakukan pola asuh yang baik dapat melindungi anak dari hal yang tidak kita inginkan. Pola asuh yang baik dari orang tua juga dapat menghindari anak dari gangguan perkembangan, mental, emosional, dan kognitif (IQ) seorang anak.
Ada beberapa tanda seorang dewasa sedang mengalami stress. “sakit kepala, nyeri pada pundak dan leher, nyeri tulang belakang, keram otot terutama di paha dan betis kaki, nafsu makan turun (tidak merasa lapar), dada terasa berat, nyeri bahkan ada benjolan di tenggorokan, dan nyeri perut sampai mual dan muntah, sulit atau gangguan tidur.”jelas Ngabila Ngabila Kembali menyampaikan, untuk mencegah gangguan kesehatan mental bisa dilakukan dengan CERDIK & CERIA. Hal ini bisa dilakukan setiap hari, sejak usia dini.
C: cek kesehatan rutin (6-12 bulan sekali) GRATIS di puskesmas berupa gula darah, tekanan darah, indeks massa tubuh, faktor risiko kanker dan rokok, dll
E: enyahkan asap rokok
R: rajin aktivitas fisik 20-30 menit dalam sehari, 5 kali dalam seminggu dapat mengeluarkan hormon endorphine yang membuat bahagia & semangat
D: diet / makanan seimbang dengan konsumi sayur dan buah 3-5 porsi sehari dan batasi konsumsi gula, garam, lemak (GGL) karena berbahaya bisa menyebabkan obesitas dan penyakit kronis (silent killer / mother of disease darah tinggi dan kencing manis). Konsumsi gula maksimal 5 SDM, garam 1 SDT, lemak 5 SDM dalam sehari sudah termasuk cemilan dan makan wajib.
I: istirahat / tidur cukup minimal 7 jam per hari dapat mengurangi stress, depresi, kecemasan
K: kelola stress dengan baik dengan menyalurkan hobi, family time, beribadah. Membaca rutin ttg kesehatan mental dr sumber yg valid. Selalu berpikir positif dan mengambil hikmah positif dr setiap peristiwa
Sedangkan CERIA, sesuai anjuran kemenkes bisa diterapkan dengan cerdas intelektual, spiritual, emosional, empati, rajin ibadah, interaksi yg bermanfaat, asah asih asuh pd keluarga dan masyarakat.
Ngabila menghimbau agar masyarakat mencegah komplikasi dan kematian akibat penyakit mental ini dengan DETEKSI DINI tanpa merasa takut akan distigma Masyarakat.
“Jika ada gejala ringan segera ke ahli psikolog , psikiater secara online, tatap muka baik GRATIS dgn BPJS atau berbayar. Gangguan jiwa ringan bisa sembuh dengan konseling ke psikolog atau psikiater tanpa obat-obatan. Kalau pun perlu obat hanya waktu singkat mungkin 1-3 bulan dan sembuh dengan sempurna.”jelasnya
Gangguan jiwa ringan namun terlambat dideteksi dan ditangani maka akan menjadi gangguan jiwa berat yang menyebabkan 4 hal, yakni tidak dapat sembuh sempurna, membahayakan diri dan orang sekitar, perlu minum obat seumur hidup, menurunkan kualitas hidup Keluhan mental ringan yang bisa dikonsultasikan ke puskesmas dgn dokter dan perawat seperti: cemas, insomnia, depresi ringan, impulsif, sulit mengendalikan diri, moody, kelelahan, hilang minat, overthinking, dll.
"Jika tidak bisa ditangani, secara berjenjang akan dirujuk dengan BPJS dan gratis.punglkas Ngabila.
Praktisi kesehatan, Ngabila Salama menyampaikan, sehat tidak hanya fisik, tapi juga mental. Gangguan mental bs mengenai semua usia dari bayi sampai lansia. ”Banyak gangguan fisik yg didahului dr gangguan mental seperti cemas, gelisah, stress, depresi menyebabkan asam lambung meningkat bahkan sampai hipertensi, DM, stroke, serangan jantung, dan beberapa lainnya” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
Ngabila menambahkan, ada tiga gangguan mental yang sering pada balita, hiperaktif dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), autisme, cemas dan gelisah, depresi sampai tempramental. “Sering diabaikan oleh orang tua” jelas Ngabila. Kepala Seksi Pelayanan Medik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari dr. Ngabila Salama juga mengingatkan bahwa dengan melakukan pola asuh yang baik dapat melindungi anak dari hal yang tidak kita inginkan. Pola asuh yang baik dari orang tua juga dapat menghindari anak dari gangguan perkembangan, mental, emosional, dan kognitif (IQ) seorang anak.
Ada beberapa tanda seorang dewasa sedang mengalami stress. “sakit kepala, nyeri pada pundak dan leher, nyeri tulang belakang, keram otot terutama di paha dan betis kaki, nafsu makan turun (tidak merasa lapar), dada terasa berat, nyeri bahkan ada benjolan di tenggorokan, dan nyeri perut sampai mual dan muntah, sulit atau gangguan tidur.”jelas Ngabila Ngabila Kembali menyampaikan, untuk mencegah gangguan kesehatan mental bisa dilakukan dengan CERDIK & CERIA. Hal ini bisa dilakukan setiap hari, sejak usia dini.
C: cek kesehatan rutin (6-12 bulan sekali) GRATIS di puskesmas berupa gula darah, tekanan darah, indeks massa tubuh, faktor risiko kanker dan rokok, dll
E: enyahkan asap rokok
R: rajin aktivitas fisik 20-30 menit dalam sehari, 5 kali dalam seminggu dapat mengeluarkan hormon endorphine yang membuat bahagia & semangat
D: diet / makanan seimbang dengan konsumi sayur dan buah 3-5 porsi sehari dan batasi konsumsi gula, garam, lemak (GGL) karena berbahaya bisa menyebabkan obesitas dan penyakit kronis (silent killer / mother of disease darah tinggi dan kencing manis). Konsumsi gula maksimal 5 SDM, garam 1 SDT, lemak 5 SDM dalam sehari sudah termasuk cemilan dan makan wajib.
I: istirahat / tidur cukup minimal 7 jam per hari dapat mengurangi stress, depresi, kecemasan
K: kelola stress dengan baik dengan menyalurkan hobi, family time, beribadah. Membaca rutin ttg kesehatan mental dr sumber yg valid. Selalu berpikir positif dan mengambil hikmah positif dr setiap peristiwa
Sedangkan CERIA, sesuai anjuran kemenkes bisa diterapkan dengan cerdas intelektual, spiritual, emosional, empati, rajin ibadah, interaksi yg bermanfaat, asah asih asuh pd keluarga dan masyarakat.
Ngabila menghimbau agar masyarakat mencegah komplikasi dan kematian akibat penyakit mental ini dengan DETEKSI DINI tanpa merasa takut akan distigma Masyarakat.
“Jika ada gejala ringan segera ke ahli psikolog , psikiater secara online, tatap muka baik GRATIS dgn BPJS atau berbayar. Gangguan jiwa ringan bisa sembuh dengan konseling ke psikolog atau psikiater tanpa obat-obatan. Kalau pun perlu obat hanya waktu singkat mungkin 1-3 bulan dan sembuh dengan sempurna.”jelasnya
Gangguan jiwa ringan namun terlambat dideteksi dan ditangani maka akan menjadi gangguan jiwa berat yang menyebabkan 4 hal, yakni tidak dapat sembuh sempurna, membahayakan diri dan orang sekitar, perlu minum obat seumur hidup, menurunkan kualitas hidup Keluhan mental ringan yang bisa dikonsultasikan ke puskesmas dgn dokter dan perawat seperti: cemas, insomnia, depresi ringan, impulsif, sulit mengendalikan diri, moody, kelelahan, hilang minat, overthinking, dll.
"Jika tidak bisa ditangani, secara berjenjang akan dirujuk dengan BPJS dan gratis.punglkas Ngabila.
News
View MoreOur Services

Sonora Education And Talent Management
Empowering Talent Development & Soft Skills Training.

Research Solution
Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives