Setiap tahun, Indonesia kehilangan potensi devisi sekitar Rp 600 triliun dari banyaknya warga negara Indonesia (WNI) yang berobat ke luar negeri, khususnya ke negara tetangga. Hal ini disebabkan, masih banyaknya Masyarakat yang tidak percaya dengan tenaga Kesehatan dan mahalnya biaya Kesehatan di Indonesia.  

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono saat menjadi pembicara dalam seminar Learning Amid Discruption : Finding Meaningful Learning Communities to Grow, di sekolah Kolose Kanisius Jakarta, Jum’at (05/09/2025).

 “Untuk tenaga medis, saya yakin dokter-dokter di Indonesia tidak kalah dengan dokter-dokter di Malaysia, Singapura dan Thailand,”ujar Praf Dante.  

Namun demikian, ia mengakui bahwa beberapa paramedis di Indonesia terkesan galak kepada pasien dan kurang memberikan penjelasan secara detail kepada pasien. Akan tetapi, hal tersebut ada alasannya.  

“Hal ini disebabkan, jumlah dokter yang terbatas dengan jumlah pasien yang sangat banyak dan semua pasien tersebut harus dicover (dilayani) dalam waktu tertentu”, jelasnya.  

Tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri. Menurut Prof Dante, kebutuhan dokter di Indonesia idealnya saat ini Adalah 78.000 dokter umum, sedangkan dokter baru setiap tahunnya hanya mencapai 12.000 dokter.  

Prof Dante menambahkan, walaupun fasilitas medis di Indonesia tidak kalah modern, akan tetapi masih banyak masyarakat Indonesia memilih berobat ke negara tetangga. Ini dikarenakan pelayanan yang diberikan juga lebih baik.  

”Ketika pasien tiba di bandara, banyak rumah sakit di Malaysia dan Singapura yang menjemput pasien hingga tiba di rumah sakit.”ungkap Wakil Menteri Kesehatan.  

Prof Dante pun mengatakan, untuk dapat bersaing dengan rumah sakit di negara tetangga maka ada beberapa hal yang tengah dibenahi, khususnya bagi paramedis yang ada di tanah air.  

”Empati, Etika, Kreativitas dan tanggungjawab paramedis akan lebih ditingkatkan lagi. Sehingga kita bisa lebih bersaing dengan rumah sakit negara tetangga.” pungkas Prof Dante.