Diikuti 6.000 pelari, Rano Karno sebut LPS Monas Half Marathon berdampak pada sektor pariwisata
15 Juni 2025 18:00 WIB
Lia Muspiroh

Photo: Para pelari LPS Monas Half Marathon sedang berfoto di titik finish, Plaza Timur GBK, Minggu (15/06/2025). Sumber: Lia Muspiroh
Sonora.co.id,LPS Monas Half Marathon (MHM) 2025 sukses digelar pada Minggu, 15 Juni 2025, dengan mengusung tema “Time to Rise”. Race diikuti oleh 6.000 peserta dengan titik strat dari Monas dan finish di Plaza Timur Kawasan GBK, waktu yang diberikan pada seluruh untuk menyelesaikan rute 21 KM sebanyak 3,5 jam.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno meyakini kegiatan ini berdampak pada sektor pariwisata yaitu sport tourism international dengan rute ikonik Jakarta.
"Saya percaya, ini akan berdampak besar pada sektor pariwisata dan citra Jakarta. LPS Monas Half Marathon bukan sekadar ajang lari, tapi juga simbol kolaborasi, keberanian, dan semangat warga Jakarta untuk terus tumbuh dan bangkit,” ujar Rano usai melepas para pelari.
Setelah sukses pada dua edisi sebelumnya, LPS Monas Half Marathon kembali hadir sebagai kolaborasi antara Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Harian Kompas untuk memperkuat citra Jakarta sebagai kota global yang aktif dan sehat. Tema “Time To Rise” tidak hanya menjadi simbol kebangkitan pasca pandemi, tetapi juga representasi keberanian individu untuk tumbuh dan melangkah maju.
Rute tahun ini menjadi daya tarik sebagai hasil penyempurnaan dari evaluasi sebelumnya. Jalur yang digunakan 90% terdiri dari jalan-jalan utama dan lebar di pusat kota, memungkinkan pengelolaan lalu lintas yang lebih tertib, aman bagi pelari dan masyarakat, serta memberi peluang terciptanya rekor baru berkat lintasan lurus yang lebih dominan dan jumlah tikungan yang lebih sedikit. Rute ini menghubungkan ikon-ikon Jakarta seperti Monas, Lapangan Banteng, dan Jalan MH Thamrin, menghadirkan pengalaman lari yang menantang sekaligus estetis.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menambahkan, tahun ini LPS MHM menunjukkan peningkatan kualitas secara menyeluruh—dari desain rute, kesiapan tim medis, hingga penataan kegiatan pre-event yang merangkul komunitas lebih luas.
“LPS Monas Half Marathon kami desain sebagai ajang yang tidak hanya prestisius, tapi juga ramah dan bisa diakses oleh berbagai lapisan masyarakat. Komitmen kami adalah menjadikannya ruang publik yang hidup, kompetitif, dan berdampak sosial nyata,” katanya.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Haryo Damardono menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas pihak dalam menciptakan pengalaman lomba yang berkesan. Ia menyebutkan penyelenggaraan tahun ini tidak lepas dari kerja sama erat antara penyelenggara, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, aparat keamanan, komunitas lari, serta masyarakat umum yang ikut menjaga rute tetap kondusif dan penuh semangat.
“Atmosfer kompetisinya terasa kuat, tapi juga menyenangkan. Peserta nasional dan internasional sama-sama menunjukkan performa impresif. Ini membuktikan bahwa LPS Monas Half Marathon punya ekosistem yang sehat dan berdaya saing,” ujar Haryo.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno meyakini kegiatan ini berdampak pada sektor pariwisata yaitu sport tourism international dengan rute ikonik Jakarta.
"Saya percaya, ini akan berdampak besar pada sektor pariwisata dan citra Jakarta. LPS Monas Half Marathon bukan sekadar ajang lari, tapi juga simbol kolaborasi, keberanian, dan semangat warga Jakarta untuk terus tumbuh dan bangkit,” ujar Rano usai melepas para pelari.
Setelah sukses pada dua edisi sebelumnya, LPS Monas Half Marathon kembali hadir sebagai kolaborasi antara Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Harian Kompas untuk memperkuat citra Jakarta sebagai kota global yang aktif dan sehat. Tema “Time To Rise” tidak hanya menjadi simbol kebangkitan pasca pandemi, tetapi juga representasi keberanian individu untuk tumbuh dan melangkah maju.
Rute tahun ini menjadi daya tarik sebagai hasil penyempurnaan dari evaluasi sebelumnya. Jalur yang digunakan 90% terdiri dari jalan-jalan utama dan lebar di pusat kota, memungkinkan pengelolaan lalu lintas yang lebih tertib, aman bagi pelari dan masyarakat, serta memberi peluang terciptanya rekor baru berkat lintasan lurus yang lebih dominan dan jumlah tikungan yang lebih sedikit. Rute ini menghubungkan ikon-ikon Jakarta seperti Monas, Lapangan Banteng, dan Jalan MH Thamrin, menghadirkan pengalaman lari yang menantang sekaligus estetis.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menambahkan, tahun ini LPS MHM menunjukkan peningkatan kualitas secara menyeluruh—dari desain rute, kesiapan tim medis, hingga penataan kegiatan pre-event yang merangkul komunitas lebih luas.
“LPS Monas Half Marathon kami desain sebagai ajang yang tidak hanya prestisius, tapi juga ramah dan bisa diakses oleh berbagai lapisan masyarakat. Komitmen kami adalah menjadikannya ruang publik yang hidup, kompetitif, dan berdampak sosial nyata,” katanya.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Haryo Damardono menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas pihak dalam menciptakan pengalaman lomba yang berkesan. Ia menyebutkan penyelenggaraan tahun ini tidak lepas dari kerja sama erat antara penyelenggara, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, aparat keamanan, komunitas lari, serta masyarakat umum yang ikut menjaga rute tetap kondusif dan penuh semangat.
“Atmosfer kompetisinya terasa kuat, tapi juga menyenangkan. Peserta nasional dan internasional sama-sama menunjukkan performa impresif. Ini membuktikan bahwa LPS Monas Half Marathon punya ekosistem yang sehat dan berdaya saing,” ujar Haryo.
News
View MoreOur Services

Sonora Education And Talent Management
Empowering Talent Development & Soft Skills Training.

Research Solution
Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives