Jakarta, sonora.co.id, Hari Ikan Nasional (Harkannas) 2024 mengusung tema Ikan – Sumber Protein untuk Kemandirian Pangan dan Mendukung Program Makan Bergizi Gratis. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, dalam wawancara khusus dalam program #NgopiSore Sonora Kamis (21/11) menegaskan bahwa momentum ini adalah kesempatan strategis untuk memperkuat sektor perikanan sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional sekaligus untuk semakin mengukuhkan sumber daya ikan lokal dapat digunakan sebagai sumber protein untuk puluhan juta anak Indonesia dalam program makan Bergizi Gratis yang menjadi komitmen Presiden Prabowo Subianto. Dengan konsumsi ikan rata-rata hanya 9 gram per hari per orang, upaya peningkatan asupan protein berbasis ikan menjadi prioritas utama melalui berbagai program agar semakin banyak masyarakat yang menjadikan ikan sebagai bahan pangan yang kaya protein untuk meingkatkan kualitas dan Kesehatan hidup. Apalagi, selain ikan segar yang dapat dikonsumsi, saat ini sumber daya perikanan dan kelautan di Indonesia telah hadir dalam berbagai bentuk.

“Teknologi memungkinkan kita telah bisa membuat susu dari ikan, bubur ikan yang tinggi protein dari aneka olahan lainnya dengan kemasan kekinian yang digemari masyarakat” terang Budi.

Budi menjelaskan bahwa produksi perikanan Indonesia mencapai 24,7 juta ton pada 2023, dengan potensi lestari perikanan tangkap sebesar 12,01 juta ton per tahun. Program penguatan sektor perikanan meliputi peningkatan kualitas budi daya, hilirisasi hasil perikanan, dan pemanfaatan digitalisasi untuk distribusi hasil ikan secara lebih efisien. Budi juga menyoroti peran ikan sebagai bahan baku industri pengolahan, yang memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian.

“Ditjen PDSPKP telah membantu proses sertifikasi produk-produk perikanan Indonesia sehingga memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk serupa dari luar negeri” tegas Budi.

Pihaknya juga terus berupaya membekali para pelaku UMKM di sektor perikanan dan kelautan agar ‘naik kelas’ dengan beragam keterampilan manajemen mulai dari pencarian bahan baku, pengolahan hingga pemasarannya.

Di tingkat masyarakat, Harkannas 2024 mendorong berbagai inisiatif seperti edukasi manfaat ikan, program duta protein nasional, serta kolaborasi dengan sektor kuliner untuk menciptakan menu inovatif berbasis ikan. Program-program ini diharapkan mampu meningkatkan minat konsumsi ikan dan mengurangi angka malnutrisi atau stunting, termasuk mendukung Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang berkualitas dan berdaya saing.


KKP juga menggandeng kementerian lain dan Badan Gizi Nasional untuk memastikan akses masyarakat terhadap sumber protein berkualitas. Selain itu, inovasi pada hilirisasi hasil laut, seperti pengembangan pupuk hayati berbahan dasar rumput laut, menjadi bagian dari upaya mendukung swasembada pangan yang berkelanjutan

“Dengan penguatan dari hulu hingga hilir, Harkannas 2024 bukan hanya menjadi perayaan, tetapi juga langkah nyata menuju Indonesia yang lebih mandiri dalam sektor pangan” tegas Budi.

Hal ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memprioritaskan sektor kelautan sebagai salah satu pilar utama ketahanan pangan nasional. (YDS)