Kampus Berdampak: Jawaban Nyata Perguruan Tinggi Atas Darurat Sampah

06 Desember 2025 12:29 WIB
Riko Marbun
Photo: Humas Dikti Saintek
Jakarta, Sonora.co.id - Transformasi perguruan tinggi menjadi solusi nyata bagi masyarakat kian terlihat jelang penghujung tahun 2025. Di Sumatera, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menerjemahkan fungsi edukasi publik melalui peresmian area konservasi "Taman Nepenthes" bersama PLN pada Selasa (2/12/2025). Rektor ITERA, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, menyatakan bahwa fasilitas pelestarian tanaman langka Kantong Semar ini dibuka untuk memberikan pengalaman pendidikan lingkungan yang nyata.

"Kini mereka (masyarakat) dapat belajar langsung di Kebun Raya Itera. Pengalaman ini memberikan pendidikan lingkungan yang lebih nyata dan menumbuhkan kesadaran pentingnya konservasi," ujar Nyoman dalam peresmian tersebut.

Semangat serupa ditunjukkan oleh Universitas Diponegoro (Undip) di Semarang yang menutup tahun ini dengan peluncuran 35 produk inovasi tepat guna pada Sabtu (29/11/2025). Rektor Undip Prof. Dr. Suharnomo memastikan inovasi tersebut menyasar masalah riil.

"Kampus hadir untuk masyarakat. Kita tidak hanya mencetak akademisi, tetapi juga melahirkan solusi nyata. Inovasi ini adalah bukti bahwa riset tidak boleh berhenti di laboratorium," tegas Suharnomo.

Deretan inovasi kampus tersebut hadir di saat yang paling menentukan. Pasalnya, jika menilik neraca ekologis nasional, Indonesia sedang tidak sedang baik-baik saja. Beban lingkungan akibat akumulasi emisi dan sampah tak terkelola kini telah menyentuh level yang menuntut intervensi radikal.

Mengacu pada Laporan Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) dan Monitoring, Pelaporan, Verifikasi (MPV) yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), emisi gas rumah kaca Indonesia pada tahun 2022 tercatat mencapai 1,84 miliar ton setara karbon dioksida (CO2e), sebuah angka yang menunjukkan tren kenaikan signifikan dibanding tahun 2020. Kondisi ini diperparah oleh tata kelola sampah yang masih kritis.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLH Tahun 2024, timbulan sampah nasional diproyeksikan menembus angka 69,9 juta ton. Ironisnya, SIPSN mencatat gap pengelolaan yang masih lebar, di mana sekitar 35 hingga 38 persen sampah nasional masih berstatus tidak terkelola (unmanaged waste), yang berarti jutaan ton sampah berakhir mencemari ekosistem setiap tahunnya tanpa tersentuh fasilitas pengolahan.

Dalam kesemptan terpisah, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa keberhasilan kebijakan lingkungan hanya mungkin tercapai melalui kontribusi sains yang kuat dari kampus.

"Kami meminta rektor-rektor di Tanah Air ikut membantu memastikan terwujudnya kampus yang ramah sampah. Kampus harus menjadi institusi yang mampu mengurangi, mengelola, dan mendaur ulang sampah secara efektif," kata Hanif saat memberikan arahan dalam Forum Rektor Perguruan Tinggi 2025 yang digelar di Jakarta, Senin (28/7/2025).

Melihat urgensi data tersebut di mana lebih dari 150 kabupaten/kota masih memiliki Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di bawah angka 65, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan, mendorong perguruan tinggi mengambil peran strategis. Dalam forum yang sama, Fauzan meminta kampus mengonsep diri sebagai entitas sosial.

"Melalui Program Diktisaintek Berdampak yang digagas Pak Menteri Brian Yuliarto, kami berupaya mendorong kampus untuk ikut serta mengonsep dirinya menjadi bagian entitas sosial di mana tingkat kepedulian terhadap lingkungannya tinggi," ucap Fauzan di hadapan 41 pimpinan perguruan tinggi.

Peran teknis perguruan tinggi juga menjadi sorotan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie. Mengingat data bahwa 12 persen permohonan izin lingkungan pada 2023 ditolak karena tidak memenuhi syarat daya dukung, Stella mendorong pemerintah daerah memanfaatkan kepakaran universitas.

"Tantangan kita ini adalah bagaimana riset-riset bisa scale up secara sistematis. Jadi perlu berkesinambungan. Secara keseluruhan, apapun problem yang ada di daerah itu biasanya ada pakarnya di universitas," ungkap Stella.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Khairul Munadi, yang menyebut nilai kampus diukur dari transformasinya. "Kampus berdampak itu adalah kampus yang tidak hanya menghasilkan lulusan, publikasi, ranking global, tapi juga kampus yang mentransformasi kehidupan masyarakat," ujar Khairul.

Respons strategis terhadap tantangan ini juga terlihat di Jawa Barat, di mana Universitas Padjadjaran (Unpad) memperkuat stabilitas ekosistem lingkungan kampusnya. Rektor Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita, pada Kamis (4/12/2025), menegaskan bahwa pengelolaan lingkungan yang efektif adalah jangkar untuk mencapai target universitas kelas dunia sekaligus kesejahteraan warga kampus. Sebelumnya, pada Agustus 2025, Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria telah mengingatkan mahasiswanya bahwa di era Society 5.0, isu lingkungan adalah pusat perhatian utama dalam pembentukan karakter pemimpin masa depan. 


Seluruh rangkaian aksi nyata kampus dan kolaborasi lintas kementerian ini bermuara pada program strategis nasional yang diluncurkan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), yakni "Kampus Berdampak". Program yang merupakan kelanjutan dari gerakan Kampus Merdeka ini menuntut perguruan tinggi untuk tidak lagi sekadar menjadi menara gading yang mengejar peringkat global, melainkan bertransformasi menjadi pusat solusi bagi permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang kian kompleks, termasuk krisis iklim dan disrupsi teknologi. 
Sonora Network

Our Services

Sonora Education And Talent Management

Sonora Education And Talent Management

Empowering Talent Development & Soft Skills Training.
Research Solution

Research Solution

Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives
Management Services

Management Services

Empowering Talent Development & Soft Skills Training.
Event Management

Event Management

Step into Syandana, we deliver exceptional tailored event solutions

We'll reach out to you to talk about what we can do to keep leading, together.

Let’s Collaborate!

Our Satisfied Partners

Kementrian Pajak
Kementrian PUPR
Kementerian Dinas Perhubungan
Kementrian Kominfo
Kementrian Agama
Kementrian Hukum dan HAM
Telkomsek
ASDP
Nuvo Family
Pertamina
Bear Brand
Sarirasa Group
Gopek House
Counterpain
PLN
Kementrian Pelni
Ayaxx
Wincos