BarraSphere 2025 : Inovasi Geospasial untuk Ketahanan Pangan dan Energi Nasional
19 September 2025 16:38 WIB
Theresia Olivia Itran
(1).jpg)
Photo: dok.BarraSphere 2025
Sonora.co.id, Jakarta – Dalam
memperkuat ketahanan pangan dan energi
nasional melalui peranan teknologi dan inovasi geospasial, PT Barrakusuma
Spatial Teknologi (Barraslogi) menggelar forum BarraSphere 2025, bertajuk “The
New Face of Geospatial With Integrated Automation: Economic Strengthening in
Advancing Food and Energy Resilience.”
Acara yang dikemas dengan konferensi dan talkshow terkait geospasial tersebut, menghadirkan para pakar dari kementerian, pemerintah daerah, BUMN, hingga swasta.
Dalam sambutannya, Presiden Direktur Barraslogi, Nikma Fista Safrina, menegaskan peran penting geospasial, yang tidak hanya sebatas alat teknis, melainkan juga solusi strategis untuk pembangunan nasional.
“Melalui integrasi data spasial dan otomasi, kami ingin memperlihatkan bahwa geospasial mendukung keberlanjutan pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. Saya optimis dalam lima tahun ke depan Barraslogi dapat menjadi Leading GIS Company berbasis lokal di Indonesia yang mampu bersaing secara global,” ujar Nikma pada acara BarraSphere 2025 yang digelar di Hotel Intercontinental Jakarta, Pondok Indah, Senin (15/08/2025).
Selain itu, sejumlah narasumber yang hadir turut memberikan perspektif lintas sektor. Diantaranya, Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara (Minerba), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Julian Ambassadur Shiddiq memaparkan strategi kemandirian energi melalui hilirisasi.
Kemudian, Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Kementerian Kehutanan, R. Agus Budi Santosa, menekankan pentingnya pemulihan lahan terdegradasi.
“Kementerian kini menggunakan citra satelit tahunan dan AI untuk deteksi objek serta klasifikasi lahan, sebuah teknologi yang juga telah dikembangkan dan diterapkan oleh Barraslogi,” jelas Agus.
Dari lingkup pemerintah daerah, Sekda Kabupaten Badung, Bali, Ida Bagus Surya Suamba, berbagi pengalaman praktik pemanfaatan data spasial di daerahnya, untuk mengintegrasikan perencanaan Pembangunan yang berkelanjutan.
Sektor lain pun turut memberikan perspektifnya. Dari sektor pertambangan yang diwakili oleh PT Bukit Asam Tbk, Kepala Divisi Perencanaan Septyo Cholidie, menekankan pentingnya penerapan solusi digital, atau digitalisasi, dalam perencanaan tambang.
Selain itu, Kepala Departemen Pengembangan dan Teknologi IT Perum Perhutani, Prasetyo Herlambang membahas strategi penguatan daya saing kehutanan berkelanjutan, melalui inovasi traceability.
Sementara itu, dari pihak swasta global, Synspective Inc. yang diwakili Nimas Anggarini menyampaikan pemanfaatan citra radar (SAR) untuk mendukung pemantauan di wilayah pertanian, energi, dan juga sebagai mitigasi bencana.
Diskusi lintas sektor dalam BarraSphere 2025 ini pun dipandu oleh moderator yang memiliki rekam jejak sebagai PJS Ketua Program Studi Matematika dan Statistika, School of Computer Science Universitas Bina Nusantara (BINUS), Fabian Surya Pramudya, yang mampu menjembatani perspektif kebijakan, industri, dan riset ilmiah dalam satu ruang dialog yang produktif.
Dengan menghadirkan kolaborasi lintas sektor, BarraSphere 2025 pun diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan dan energi sekaligus memperlihatkan peran nyata teknologi geospasial, bagi masa depan Indonesia.
Acara yang dikemas dengan konferensi dan talkshow terkait geospasial tersebut, menghadirkan para pakar dari kementerian, pemerintah daerah, BUMN, hingga swasta.
Dalam sambutannya, Presiden Direktur Barraslogi, Nikma Fista Safrina, menegaskan peran penting geospasial, yang tidak hanya sebatas alat teknis, melainkan juga solusi strategis untuk pembangunan nasional.
“Melalui integrasi data spasial dan otomasi, kami ingin memperlihatkan bahwa geospasial mendukung keberlanjutan pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. Saya optimis dalam lima tahun ke depan Barraslogi dapat menjadi Leading GIS Company berbasis lokal di Indonesia yang mampu bersaing secara global,” ujar Nikma pada acara BarraSphere 2025 yang digelar di Hotel Intercontinental Jakarta, Pondok Indah, Senin (15/08/2025).
Selain itu, sejumlah narasumber yang hadir turut memberikan perspektif lintas sektor. Diantaranya, Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara (Minerba), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Julian Ambassadur Shiddiq memaparkan strategi kemandirian energi melalui hilirisasi.
Kemudian, Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Kementerian Kehutanan, R. Agus Budi Santosa, menekankan pentingnya pemulihan lahan terdegradasi.
“Kementerian kini menggunakan citra satelit tahunan dan AI untuk deteksi objek serta klasifikasi lahan, sebuah teknologi yang juga telah dikembangkan dan diterapkan oleh Barraslogi,” jelas Agus.
Dari lingkup pemerintah daerah, Sekda Kabupaten Badung, Bali, Ida Bagus Surya Suamba, berbagi pengalaman praktik pemanfaatan data spasial di daerahnya, untuk mengintegrasikan perencanaan Pembangunan yang berkelanjutan.
Sektor lain pun turut memberikan perspektifnya. Dari sektor pertambangan yang diwakili oleh PT Bukit Asam Tbk, Kepala Divisi Perencanaan Septyo Cholidie, menekankan pentingnya penerapan solusi digital, atau digitalisasi, dalam perencanaan tambang.
Selain itu, Kepala Departemen Pengembangan dan Teknologi IT Perum Perhutani, Prasetyo Herlambang membahas strategi penguatan daya saing kehutanan berkelanjutan, melalui inovasi traceability.
Sementara itu, dari pihak swasta global, Synspective Inc. yang diwakili Nimas Anggarini menyampaikan pemanfaatan citra radar (SAR) untuk mendukung pemantauan di wilayah pertanian, energi, dan juga sebagai mitigasi bencana.
Diskusi lintas sektor dalam BarraSphere 2025 ini pun dipandu oleh moderator yang memiliki rekam jejak sebagai PJS Ketua Program Studi Matematika dan Statistika, School of Computer Science Universitas Bina Nusantara (BINUS), Fabian Surya Pramudya, yang mampu menjembatani perspektif kebijakan, industri, dan riset ilmiah dalam satu ruang dialog yang produktif.
Dengan menghadirkan kolaborasi lintas sektor, BarraSphere 2025 pun diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan dan energi sekaligus memperlihatkan peran nyata teknologi geospasial, bagi masa depan Indonesia.
News
View MoreOur Services

Sonora Education And Talent Management
Empowering Talent Development & Soft Skills Training.

Research Solution
Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives