BPBD Ungkap Rencana Pemda Modifikasi Cuaca Demi Tekan Potensi Bencana, Warga RI: Belum Cukup
05 Maret 2025 15:05 WIB
Melysa Septiani
.jpg)
Photo: Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji di Kantor BPBD. (Doc: WartaKota/ Randy Rutama Putra).
Jakarta, Sonora.co.id - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mencatat, pada Rabu (5/3) pukul 7.00 WIB, sebanyak 89 RT masih tergenang.
“Sampai jam 7 pagi ini, masih ada 89 RT,” jelas Isnawa saat diwawancara Rabu (5/3).
Secara terperinci, Isnawa melanjutkan, dari 89 RT yang masih tergenang, 42 diantaranya berada di wilayah Jakarta Timur, 27 RT di Jakarta Selatan, 18 RT di Jakarta Barat dan 2 RT di Jakarta Pusat, dengan ketinggian bervariasi, mulai 30cm sampai 250cm.
“18 di Jakarta Barat ada di Duri Kosambi, Kedaung Kaliangke, Rawa Buaya, Kebon Jeruk, Kedoya Selatan, Kembangan Selatan dan Kembangan Utara. Di Jakarta Pusat, ada Petamburan. Jakarta Selatan ada 27 RT di Lenteng Agung, Cipulir, Pondok Pinang, Pengadegan, Rawa Jati, Pejaten Timur, Bintaro, Pesanggrahan, Kebon Baru. Jakarta Timur ada di Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang Cililitan, Kebon Pala,” tambah Isnawa.
Akibatnya, ribuan jiwa mengungsi di lokasi pengungsian yang tersebar di 28 titik di Jakarta.
“Dari 28 titik pengungsian, ada yang menampung 15 hingga 150. Jadi total se-Jakarta, ada sekitar 2700-an orang,” ucapnya.
Isnawa juga mengatakan, untuk menekan potensi cuaca yang diprediksi masih akan terjadi pada 10-11 Maret, Isnawa mengaku sudah menerima instruksi dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk segera melakukan modifikasi cuaca, paling lambat Kamis (6/3).
“Kemarin pas Gubernur Pramono Anung meninjau Pintu Air Manggarai, BPBD menginformasikan kepada Bapak Gubernur, bahwa BPBD siap dengan anggaran operasi modifikasi cuaca. Operasi ini sudah terbukti berhasil menekan potensi cuaca ekstrem sebanyak 63% saat Natal dan Tahun Baru. Modifikasi ini paling lambat besok (6/3) akan kita lakukan,” jelas Isnawa.
Isnawa juga menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak lain diluar wilayah Jakarta, yang turut terdampak banjir seperti Jawa Barat.
“Saya yakin nanti Bapak Presiden, Wakil Presiden (Wapres), Kementerian terkait, para Gubernur terkait di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur (Jabodetabekjur) membenahi kawasan hulu. Saya dengar juga di berita (Pak) Dedi Mulyadi juga akan melakukan penataan ulang terhadap perencanaan perkotaan di Kawasan Puncak. Ini upaya untuk menekan, jangan sampai terjadi banjir kiriman,” tutup Isnawa.
Meski demikian, masyarakat menilai, langkah tersebut belum cukup untuk atasi banjir yang terjadi.
Hal tersebut disampaikan dalam respon polling yang diajukan Radio Sonora saat acara Sonora Pagi edisi Rabu (5/3).
Selain memilih, beberapa juga ikut berkomentar, misalnya Dwi Djoko di Tambun, Bekasi, yang menampik harapannya sendiri, bahwa pemerintah bakal serius mengatasi banjir.
“Pemimpin daerah mengatasi banjir. Mimpi,” tulis Dwi.
Selain itu, responden bernama Andria di Jakarta Barat juga turut berkomentar dengan nuansa pesimis seraya memperjelas bahwa langkah yang dilakukan oleh pimpinan daerah sebelumnya juga belum cukup mengatasi banjir di Jakarta yang kerap terjadi setiap tahun.
“Belum cukup oleh kedua PLT gubernur sebelumnya,” tulis Andria.
Tidak hanya berkomentar, salah satu responden bernama Harli di Kelapa Gading, Jakarta Utara, juga turut berpendapat dengan nada yang solutif. Salah satunya, mengenai aliran sungai yang mesti diperluas agar lancar sampai ke laut.
“Memperlebar daerah aliran sungai agar lancar kelaut disamping itu buat system pompanisasi bagi wilayah rawan banjir,” tulis Harli.
“Sampai jam 7 pagi ini, masih ada 89 RT,” jelas Isnawa saat diwawancara Rabu (5/3).
Secara terperinci, Isnawa melanjutkan, dari 89 RT yang masih tergenang, 42 diantaranya berada di wilayah Jakarta Timur, 27 RT di Jakarta Selatan, 18 RT di Jakarta Barat dan 2 RT di Jakarta Pusat, dengan ketinggian bervariasi, mulai 30cm sampai 250cm.
“18 di Jakarta Barat ada di Duri Kosambi, Kedaung Kaliangke, Rawa Buaya, Kebon Jeruk, Kedoya Selatan, Kembangan Selatan dan Kembangan Utara. Di Jakarta Pusat, ada Petamburan. Jakarta Selatan ada 27 RT di Lenteng Agung, Cipulir, Pondok Pinang, Pengadegan, Rawa Jati, Pejaten Timur, Bintaro, Pesanggrahan, Kebon Baru. Jakarta Timur ada di Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang Cililitan, Kebon Pala,” tambah Isnawa.
Akibatnya, ribuan jiwa mengungsi di lokasi pengungsian yang tersebar di 28 titik di Jakarta.
“Dari 28 titik pengungsian, ada yang menampung 15 hingga 150. Jadi total se-Jakarta, ada sekitar 2700-an orang,” ucapnya.
Isnawa juga mengatakan, untuk menekan potensi cuaca yang diprediksi masih akan terjadi pada 10-11 Maret, Isnawa mengaku sudah menerima instruksi dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk segera melakukan modifikasi cuaca, paling lambat Kamis (6/3).
“Kemarin pas Gubernur Pramono Anung meninjau Pintu Air Manggarai, BPBD menginformasikan kepada Bapak Gubernur, bahwa BPBD siap dengan anggaran operasi modifikasi cuaca. Operasi ini sudah terbukti berhasil menekan potensi cuaca ekstrem sebanyak 63% saat Natal dan Tahun Baru. Modifikasi ini paling lambat besok (6/3) akan kita lakukan,” jelas Isnawa.
Isnawa juga menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak lain diluar wilayah Jakarta, yang turut terdampak banjir seperti Jawa Barat.
“Saya yakin nanti Bapak Presiden, Wakil Presiden (Wapres), Kementerian terkait, para Gubernur terkait di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur (Jabodetabekjur) membenahi kawasan hulu. Saya dengar juga di berita (Pak) Dedi Mulyadi juga akan melakukan penataan ulang terhadap perencanaan perkotaan di Kawasan Puncak. Ini upaya untuk menekan, jangan sampai terjadi banjir kiriman,” tutup Isnawa.
Meski demikian, masyarakat menilai, langkah tersebut belum cukup untuk atasi banjir yang terjadi.
Hal tersebut disampaikan dalam respon polling yang diajukan Radio Sonora saat acara Sonora Pagi edisi Rabu (5/3).
Selain memilih, beberapa juga ikut berkomentar, misalnya Dwi Djoko di Tambun, Bekasi, yang menampik harapannya sendiri, bahwa pemerintah bakal serius mengatasi banjir.
“Pemimpin daerah mengatasi banjir. Mimpi,” tulis Dwi.
Selain itu, responden bernama Andria di Jakarta Barat juga turut berkomentar dengan nuansa pesimis seraya memperjelas bahwa langkah yang dilakukan oleh pimpinan daerah sebelumnya juga belum cukup mengatasi banjir di Jakarta yang kerap terjadi setiap tahun.
“Belum cukup oleh kedua PLT gubernur sebelumnya,” tulis Andria.
Tidak hanya berkomentar, salah satu responden bernama Harli di Kelapa Gading, Jakarta Utara, juga turut berpendapat dengan nada yang solutif. Salah satunya, mengenai aliran sungai yang mesti diperluas agar lancar sampai ke laut.
“Memperlebar daerah aliran sungai agar lancar kelaut disamping itu buat system pompanisasi bagi wilayah rawan banjir,” tulis Harli.
News
View More
.jpg)
.jpeg)
Our Services
Sonora Education And Talent Management
Empowering Talent Development & Soft Skills Training.
Research Solution
Your Research Solution for Comprehensive Coverage, Reliable Sources, and Diverse Perspectives
We'll reach out to you to talk about what we can do to keep leading, together.
Let’s Collaborate!Our Satisfied Partners
